Minggu, 21 Desember 2008





ILMU, NASEHAT, DOA, & PUJIAN




Pertama kali kuhampiri ketika aku haus
Haus akan ilmu
Haus akan nasehat
Haus akan doa
Haus akan pujian

Bertanya dan selalu bertanya
Kenapa aku harus menutup mata sekarang?
Kenapa aku harus menyudahi tangisanku ini?
Kenapa aku harus segera menghatamkan kitab suciku?
Kenapa aku tak boleh diboncengi oleh pria itu?

Andai aku tidak pernah bertanya
Pasti aku tak kenal beda hitam dan putih
Pasti aku tak pernah bersyukur disetiap hela nafasku
Pasti aku tak ragu menyakiti hati siapapun
Dan pastinya aku ragu tentang siapa orang yang baik untukku?

Bunda…, ada yang ingin aku sampaikan
Jika saja aku buat airmatamu menetes pagi ini
Aku mohon ilmu untuk bisa mengusapnya dengan lembut

Jika saja aku buat noda dihatimu yang tulus
Aku mohon nasehat agar bisa kubersihkan segera

Jika saja aku buat keputusan untuk pergi mencari kesenangan malam ini
Aku mohon doa agar tak sesat jalanku

Jika saja hatiku tersakiti teramat perih
Aku mohon biarkan aku sendiri saja

Tapi kenapa Bunda tak pernah izinkan aku sendiri?
Dan selalu Bunda dekatiku, dan berkata:
“Cantik…, hari ini mama buat pudding coklat yang kamu suka.”

Bunda…
Apa sudah terbalas jika kuucapkan terima kasih?
Apa sudah terbalas jika kupeluk tubuh lelahmu erat-erat?
Apa sudah terbalas jika aku doakan untuk kemuliaanmu di dunia & akhirat?

Ya Bunda…, aku paham
Kebahagiaanku adalah kebahagiaanmu
Kekecewaanku adalah kekecewaanmu
Kehampaanku adalah kehampaanmu
Sungguh Bunda…, aku bahagia karena kau bahagia

Tidak ada komentar: