DAWAI
Mengalir bersama gelisah itu
Mendaki dengan amarah yang kian beku
Hingga terbang dihembusan pertanyaan tak berujung
Masih berdiri diatas keangkuhan gedung metropolitan
Perhatikan langit megah yang masih saja kelabu
Denting gitar mulai mengalun
Perlahan-lahan, sangat pelan
Meraba-raba nada yang merasuk menembus ruang kosong ini,
lewat semilir kegelisahan, sewaktu-waktu berganti badai
Yang tidak pernah ada untaian benang kepahitan
Syaraf-syaraf ini masih mampu menopang raga
Terperangkap pada angin yang semakin kencang makin sulit terlukis
Dan biarkan jiwa menggilai pencarian kotak musik itu
Hingga suatu saat temukan nada-nada ketulusan
Berdawai untuk kita
- egie -
Kamis, 03 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar